Apa itu detonation?
Detonation (mesin knocking) adalah salah satu masalah pada mesin mobil dengan gejala muncul bunyi ketukan. Ini dampak, gejala penyebab dan solusinya.
Dampak bila terjadi detonation
Secara spesifik, dampak yang akan terjadi saat kondisi detonation ini dibiarkan dalam waktu lama adalah kerusakan pada komponen-komponen internal mesin mobil seperti piston, connecting rod, klep dan komponen internal mesin lainnya.
Hal ini terjadi karena adanya kerak karbon di dalam ruang pembakaran sehingga komponen-komponen mesin mobil tersebut memiliki beban kerja berlebih dan menyebabkan komponen-komponen ini jadi gampang keausan dan berpotensi mempersingkat usia pakai komponen mobil tersebut.
Sejalan dengan itu, mesin mobil jadi kurang bahkan hilang tenaganya dan jadi lebih boros penggunaan bahan bakar. Salah satu faktornya bisa karena kita menggunakan bahan bakar yang tidak sesuai aturan oktan yang tepat untuk mobil.
Gejala mesin terjadi detonation
Gejala terjadinya mesin knocking atau detonation adalah saat timbul suara menggelitik atau ketukan yang berasal dari mesin mobil yang diikuti dengan getaran mesin saat mesin mobil dinyalakan atau saat melakukan akselerasi.
Gejala tersebut bisa terjadi karena proses pembakaran dini yang terjadi di ruang pembakaran antara bahan bakar dan udara yang tidak sesuai dengan timing pembakaran atau sebelum busi mengeluarkan percikan apinya. Kondisi ini tidak normal sehingga berisiko terhadap siklus pembakaran selanjutnya.
Jika siklus abnormal ini terjadi beberapa kali dalam satu siklus, maka akan terciptanya gelombang tekanan secara statis di dalam ruang pembakaran dan menyebabkan getaran.
Penyebab terjadinya detonation
Salah satu penyebab detonation adalah karena tidak menggunakan bahan bakar sesuai oktan dan perawatan mobil yang kurang seperti ganti oli mobil atau membersihkan filter oli mobil. Untuk penjelasan lebih lanjutnya, berikut ini penyebab-penyebab detonation.
Penyebab mesin knocking yang pertama adalah penyetingan atau pengaturan bahan bakar dan udara di dalam karburator yang tidak akurat dan tidak sesuai dengan standar yang telah ditetap pabrik berdasarkan jenis mesin mobil.
Karenanya, penyaluran bahan bakar atau udara akan berlebih atau kurang dan menimbulkan proses pembakaran tidak sempurna. Solusinya, kita hanya perlu melakukan setel ulang sistem karburator.
Akan tetapi, bila mobil OtoFriends menggunakan sistem electronic fuel injection, biasanya penyebab detonation adalah rusaknya sensor MAP atau Manifold Air Pressure.
Solusi untuk memperbaiki sensor knock yang eror ini dengan melakukan setel ulang ECU dan menambahkan volume bahan bakar atau mengganti sensor yang rusak dengan yang baru.
2. Nilai oktan pada bahan bakar tidak sesuai aturan
Menggunakan bahan bakar dengan nilai oktan yang tidak sesuai dengan aturan bisa menimbulkan mesin knocking sejak dini. Umumnya, kendaraan-kendaraan di Indonesia seharusnya menggunakan bahan bakar dengan nilai oktan lebih dari 90.
Sebagai contoh bila mobil kita memiliki nilai kompresi 10:1 atau 11:1 maka bahan bakar yang digunakan adalah bahan bakar yang nilai oktannya 92.
Kenyataannya, kita justru lebih memilih menggunakan bahan bakar dengan nilai oktan di bawah 92 hanya untuk menghemat biaya bensin. Padahal, tanpa kita sadar kita harus mempersiapkan uang untuk biaya servis mobil ke depannya.
3. Karbon yang mengendap di ruang pembakaran
Proses pembakaran yang berlangsung di ruang pembakaran akan selalu menghasilkan sisa pembakaran dalam bentuk karbon. Sisa pembakaran atau deposit ini akan menumpuk dan mengendap di ruang pembakaran hingga volume bahan bakar berkurang dan meningkatkan kompresi mesin.
Karbon yang mengendap ini bisa membuat bahan bakar dan udara yang bercampur dan masuk ke ruang pembakaran akan lebih cepat terbakar dengan sendirinya sekalipun busi belum memercikan api.
Apabila kita tidak segera membawa mobil ke bengkel mobil terdekat untuk membersihkan karbon-karbon tersebut, maka mesin mobil jadi sering bersuhu tinggi hingga overheat.
4. Pemakaian busi tak sesuai aturan
Selain menggunakan bahan yang tidak sesuai, nyatanya menggunakan busi yang tak sesuai aturan pabriknya juga berpotensi menyebabkan mesin knocking. Umumnya, busi memiliki daya memercikan api yang berbeda-beda tergantung jenis mesin mobil.
Saat kita menggunakan busi yang tidak sesuai aturan hanya demi menghemat biaya, risiko yang bisa diterima adalah percikan api yang dihasilkan busi bisa lebih kecil atau lebih besar. Percikan api yang tidak sesuai dengan kebutuhan proses pembakaran ini bisa berakibat fatal yakni proses pembakaran jadi tidak normal.
Endapan karbon jadi lebih cepat dan lebih banyak yang menempel di dinding silinder hingga katup. Oleh sebab itu, penting untuk menggunakan busi mobil sesuai aturan pabriknya.
5. Setting komponen mesin mobil tak sesuai aturan
Penyebab detonation yang terakhir adalah setting mesin atau pembakaran yang tidak sesuai aturan dari pabrik mobil.
Beberapa komponen yang cukup mempengaruhi terjadinya knocking pada mesin adalah sensor knock yang rusak, sensor manifold air pressure atau sensor air flow yang rusak dan eror. Umumnya, penyebab kerusakan ini adalah usia pakai komponen yang sudah harus segera diganti.
Bila tidak segera diganti maka akan mempengaruhi ketidakstabilan ECU. Nantinya, secara otomatis ECU akan mengubah settingan pengapian, volume bahan bakar yang dibutuhkan dan juga udara.Oleh karena itu, bila mobil kita menggunakan sistem injeksi maka sebaiknya rutin dilakukan pengecekan dan perawatan.
Cara mengatasi detonation
Setelah mengetahui gejala dan penyebab terjadinya detonation atau mesin knocking, OtoFriends bisa mengatasinya dengan cara-cara berikut ini.
1. Menggunakan bahan bakar dengan oktan yang sesuai
Baik kendaraan mesin bensin maupun mesin diesel, kita tetap perlu memastikan bahwa kendaraan tersebut menggunakan bahan bakar berkualitas terbaik dengan nilai oktan sesuai aturan. Bahan bakar memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap tekanan performa mesin.
Saat kita menggunakan bahan bakar beroktan rendah tetapi tekanan kompresinya tinggi maka potensi terjadinya knocking akan jauh lebih besar.
Sebab, piston belum selesai melakukan kompresi gas di dalam ruang pembakaran tetapi bensin sudah terbakar karena suhu yang tinggi hingga melalui titik nyala bahan bakar. Kondisi ini bisa disebut dengan pre-ignition. Gejalanya adalah terdengar suara ngelitik.
2. Membersihkan ruang pembakaran
Deposit merupakan kondisi di mana sisa hasil pembakaran yang tidak sempurna menumpuk dan mengendap di bagian silinder atau dinding ruang pembakaran dan berpotensi terjadinya knocking.
Cara mengatasinya adalah dengan membersihkan ruang pembakaran dari endapan karbon tersebut menggunakan cleaner carbon yang bisa disemprotkan pada ruang pembakaran melalui busi.
Setelah selesai menyemprotkannya, kita bisa menyalakan mesin mobil dengan busi terbuka. Piston mendorong carbon cleaner tersebut hingga deposit keluar melalui lubang busi.
Jika proses ini selesai, mesin mobil akan sulit dihidupkan karena masih ada sisa carbon cleaner di dalam ruang pembakaran. Namun, kita bisa menyalakan mesin sebanyak 3 – 5 kali hingga mesin mobil benar-benar hidup kembali.
3. Membersihkan busi dan filter udara
Cara membersihkan busi yang lain adalah dengan melepas busi dari komponen mesin mobil dan membersihkan deposit secara langsung menggunakan sikat dan carbon cleaner khusus yang memiliki kandungan baik untuk membersihkan elektroda busi.
Selain busi, kita perlu membersihkan filter udara supaya aliran udara jadi lancar dan dapat tersaring dengan sempurna.
4. Mengganti filter bahan bakar
Rutin memeriksa kondisi filter bahan bakar. Apakah sudah waktunya diganti atau belum. Segera ganti filter bahan bakar guna melancarkan aliran bahan bakar dan sisa bahan bakar yang beroktan rendah. Sesuai dengan aturan bahwa kita harus mengganti filter bahan bakar setiap menempuh jarak tempuh 20.000 kilometer.